Posted by : Fahri Tri Setio Rabu, 30 Desember 2015





"Teman-teman perpisahan nanti kita buat project yuuk.." ungkap seorang siswa didepan kelas, "Project apaan ?" tanya seorang siswi di pojokkan kelas. "Pulang sekolah nanti dijelasin" "Yaaaahhhh... mending gak usah ngasih tau kalo gitu".



Pelajaran sehabis istirahat ke dua itu memang sangat membosankan. Apalagi hari ini adalah hari senin, semua pelajaran hanya teori teori dan teori. Hal yang paling sering aku lakuin ketika mengetahui kebosanan akan datang adalah duduk dibaris ke dua dari belakang dekat tembok dan ritual alias tidur.

Gak terasa kan sekarang udah bel pulang sekolah. Aku telah melewatkan pelajaran sejarah untuk hari ini. Sungguh aku ini pelajar macam apa udah masa-masa akhir di putih abu-abu bukannya bener malah salah -_- terkadang aku melamunkan diri untuk memikirkan kedepannya mau seperti apa. Sekarang udah bulan oktober tinggal beberapa bulan lagi untuk ujian akhir. "Weh ri mau bareng gak ?" kata angga dengan motor beat hitamnya bersandar di pinggir lapangan sekolah. "Eh tumben lu ngga mau ngajakkin bareng?" kataku yang heran tidak biasanya dia mau bareng. "Gua kasian aja sama lu, setiap pulang sekolah jalan kaki mulu. Rumah lu ke sekolah itu sekitar 3 km, gua jadi lu mah males kesekolah." Akhirnya aku pulang bareng angga dengan motornya itu.

Sesampainya dirumah, aku dikejutkan oleh banyak tetangga yang kumpul didepan rumah.
"Ri itu banyak orang didepan rumah lu, ada apa ?" kata angga yang kaget juga.
"Ga tau aku juga, tunggu sini ya mau tanya, mau minum apa ?" kataku agak panik.
"Slow aja gua mah, buruan cek".

Ternyata Ibu sedang ribut dengan orang gendut item yang suka nagihin utang. Adu mulutnya cukup panas, karena Ayah gak ada dirumah akhirnya aku bela Ibu dengan adu mulu juga. Aku punya bakat seperti ibu, bisa membela diri dengan lisan ini.

"Pak kalo nagih utang biasa aja dong, gak usah galak-galak. Bapak sendiri punya ibu kan ? kalo cara gini semua wanita pasti sakit hati. Saya tau ini kerjaan bapak, tapi gak usah pake kekerasan tangan. Mentang-mentang badan besar beraninya fisik, kalo saya punya badan kaya bapak saya pakai untuk cari duit dipasar bukan main kasar kaya gini sama seorang ibu." Kataku yang bener-bener gak bisa diem liat ibu dihina sama orang gendut itu.

"Udah nak" kata ibu ku sambil memegang tangan.

"Eh anak kecil gak usah ikut campur urusan orang dewasa, belajar yang bener" kata bapak gendut itu.

"Urusan keluarga, urusan anaknya juga. Nanti saya ganti 3x lipat. Tunggu saya sampai lulus sekolah".

Setelah itu akhirnya suasana cair, bapak gendut item itu keluar rumah dengan muka emosi ketauan dari gaya cara jalannya. Tetangga mulai mendekati ibu, kata sabar dan tabah selalu ku dengar. Akhirnya aku mengambil minum untuk angga diluar. Sampai lupa gara-gara kebawa suasana.

"Nih ngga minumnya, sorry ya lama. wkwkwk"
"Eh gila ri lu keren banget, suara pembelaan lu sampe bikin gua gemeteran loh" kata angga sedikit lebay menurutku.
"Masa sih ? aiihh" kataku gak yakin.
"Gua balik dulu ya, keep fight bro" sambil menyalakan motornya dan pergi.

Malam haripun suasana rumah seperti biasanya, aku ayah dan ibu makan indomie bersama di depan tivi yang sudah sedikit menandakan sudah tidak layak pakai. Tapi bukan itu yang menjadi alasan kita tidak kumpul makan bersama dan nonton tivi. Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara. Kakak aku cowok juga, cuman 5 tahun lebih tua. Sekarang dia belajar di negeri kangaroo alias australia dengan beasiswanya yang diraih dengan aplikasinya yang dapat memukau tim penilai. Ibuku ditagih utang karena belum membayar pinjaman untuk bayar daftar ulang sekolah. Biasanya kaka mengirimkan uang bulanan dari beasiswanya setengah untuk keluarga dirumah, tapi dia lagi gak bisa ngirim karena ada kebutuhan perlu buat kuliahnya. Akhirnya ibu pinjam dan janji bulan depan setelah kaka transfer langsung dibayar, tapi tuh yang minjemin gak sabaran padahal belom tanggalnya.

Jam 8 malam aku udah kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas. Tapi entah aku malah buka buku catetan bukan buku pelajaran. Aku mulai menulis apa kelebihan, bakat, dan kekurangan yang aku miliki. Tujuannya adalah untuk aku memilih jurusan kuliah nantinya. Setelah dipikir-pikir ternyata aku cocok di jurusan Hukum dengan alasan yang sudah aku tuliskan dibuku. Sekarang aku membuka netbook kecil dan mulai mencari informasi-informasi kampus. Selama 1 jam browsing ada beberapa kampus yang sudah aku list, tinggal proses belajar. Tidak terasa sudah jam 10 malam, ibu sama ayah sudah tidur duluan sekarang giliranku untuk terlelap.

Bulan Maret Tahun 2014.

Sekarang aku sudah memiliki semangat belajar, karena aku sudah mempunyai tujuan dari belajar untuk apa, yaitu untuk kuliah di Hukum. Sekarang selama sebulan aku fokus belajar untuk Ujian Nasional karena tinggal 1 bulan lagi. Buku dan Perpustakaan adalah teman dan tempat sejati untuk menemani belajar. Kadang ditemenin seorang wanita yang rupa dan hatinya begitu cantik. Hahaha, dia temen aku yang paling setia untuk belajar. Karena dia juga pengen lanjutin kuliah di Hubungan Internasional. Namanya Agna, tapi aku bingung sama dia gak tau turunan dari sunda atau jawa.

Sekarang adalah hari H Ujian Nasional Terakhir. Oh no... Dari hari senin aku selalu meminta doa kepada kedua orang tua termasuk kaka ku di luar sana. Sekarang hari terakhir, semoga lancar dan hasilnya dari beberapa hari kemarin baik.

"COMPLETE! UN SELESAI, ALHAMDULILLAH" ungkap anak 3 IPS 1.

"Teman-teman perpisahan nanti kita buat project yuuk.." ungkap diriku didepan kelas,

"Project apaan ?" tanya seorang siswi yang bernama afifah di pojokkan kelas.

"Alhamdulillah kita sudah kelar UN, tau dong kalian minta kelancaran selama ini kepada siapa ? ya orang tua, terutama ibu. Jadinya nama projectnya : We Love Mom. Jadi tuh projectnya gini ....."

Akhirnya mereka ngerti dan kita pun setiap harinya latihan sebelum hari perpisahan tiba. Kebetulan perpisahan itu sebelum pembagian hasil ujian nasional, ngerti sendirilah kenapa ? takutnya kalo perpisahan setelah pengumuman malah jadi kacau takut ada hasilnya yang tidak memuaskan.

Sekarang tiba hari perpisahan di gedung serbaguna dikota ini. Aku mulai memakai Jas untuk menutupi kemeja, dan aku liat ibu juga sudah rapih. "Ibu hari ini cantik, seperti waktu masih muda" ledekku kepada ibu sebelum berangkat diantarkan ayah. "Nak selamat ya sekarang kamu sudah mulai melangkah ke masa depan. Ayah selalu berdoa dan melakukan hal yang terbaik buat kamu dan kaka kamu ditemeni dengan ibu ini yang cantik" ledek ayah yang tidak mau kalah denganku.

Sekarang acara sudah dimulai, dibuka oleh bapak sekolah. Pembaca susunan acara oleh Ibu Dewi guru matematika favorit aku. Ibu Dewi memakai merah merah maroon, sangat lembut. Setelah pembagian piagam seluruh siswa kelas 12, ada acara hiburan yang diisi oleh murid-murid yang mengajukkan. Dari seluruh kelas ternyata cuman kelas 12 IPS 1 yang menampilkan hiburan, sesuai project waktu itu yaitu project ini semua untuk ibu atau mamah yang hadir.

Acara pertama pembacaan puisi oleh Maru temanya "Sekolah Dan Rumah" sungguh mendalam dan diiringin paduan suara kelas dengan dinamika yang sangat cocok. Acara kedua penampilan video kegiatan kelas 12 IPS 1 dari kelas 10 hingga saat ini. Ketiga aku membantu afifah untuk mengiringi nyanyian lagu Bunda dengan Piano. Yang terakhir giliran aku yang bernyanyi, "Lagu Cintaku Untuk Mamah" dibantu fakri dengan petikkan gitarnya. Aku menyanyikannya diawal dengan lembut, sampai dibagian reff aku berhasil membuat semua yang hadir tertunduk. Dibagian tengah fakri memainkan gitar dengan indah, lalu aku menyuruh semua murid untuk memegang tangan bunda/ibu/mamahnya disamping. Aku kembali nyanyi dibagian akhir dengan nada semakin tinggi, aku menghampiri ibu di tengah sana sambil membawa bunga mawar, kini sudah di lirik terakhur "lagu cintaku untuk maaaamaaaaaaaaaa" ...... "mama" aku mengasih bunga itu ke ibu sambil ibu memeluk. Aku tidak tahan dengan menopang air mata ini yang sudah semakin penuh dikelopak mata, akhirnya turun perlahan dan sudah membahasi pipi aku dengan pipi ibu. Anak 3 IPS 1 pun membawakan semua bunga mawar untuk dibagikan ke seluruh hadirin termasuk guru-guru. Aku berhasil, terima kasih dukungan dan bantuannya teman. Acara inti diakhirnya sesi foto, tak lupa aku mendokumentasikan ini. Mungkin nanti aku akan sedih kembali mengingat ini semua.

2 Bulan Kemudian.....

Hasil UN ku sebulan kemarin alhamdulillah baik, dan sekarang aku sedang stand by didepan netbook bersama Ayah Ibu dan Kaka. Bulan ini kaka datang ke Indonesia. Stand by di depan netbook untuk melihat pengumuman SNMPTN. Aku gak bisa membayangkan jika tidak lolos jadi seperti apa diri yang lemah ini.

Pukul 17:00 WIB

akhirnya aku membuka websitenya ternyata down, aku membuka mirror link dari universitas yang aku pilih alhamdulillah bisa. Aku memasukkan nomor peserta dan websitepun sedang loading. Alhamdulillah sekarang aku di peluk seluruh anggota keluarga, karena aku keterima jurusan Hukum di Jogja dipilihan pertama :')) kakak dengan bangga sujud syukur, padahal aku yang keterima tapi kaka yang sujud syukur. Aku pun ikuttan, ibu dan ayah langsung mengambil wudhu untuk sholat maghrib berjamaah.

Akupun berdoa kepada yang maha kuasa "Ya Allah, engkau maha segalanya engkau maha penyanyang engkau maha pemberi engkau hakim yang adil. Terima kasih karena Vari sudah diterima di jurusan sesuai minat di universitas pilihan. Hamba sangat bersyukur kepada engkau. Lancarkan urusan hamba dan keluarga. Amiinn"

1 Tahun Kemudian...

Sekarang aku hidup menjadi anak jawa, lama-lama terbiasa ngomong basa jawa walau kadang kata temenku gak jelas aku ini ngomong apa. Ditaman ini aku selalu belajar dengan buku yang sangat sangat tebal, masih inget kan disekolah aku biasa belajar bareng sama siapa diperpustakaan ? sekarang aku sama agna 1 kampus. Hahaha gak percaya kan ?. Pokoknya aku banyak belajar bahasa jawa dari agna, ternyata dia lebih dominan kejawa tapi muka sunda tuh kan dibikin pusing lagi.

Ibu sama Ayah sekarang juga tinggal dijogja, namun kita tidak 1 rumah lagi. Karena aku harus belajar mandiri seperti kakak. Tapi kadang tiba-tiba suka kangen aja sama ibu dan ayah, bahkan aku cabut pelajaran demi melepas rindu sama ibu. Layaknya anak kecil, alhasil besoknya dosen ngasih tugas tambahan -__- padahal yang minggu kemarin belum selesai.

Aku, Ayah, Ibu, Kakak sudah hidup bahagia tanpa beban. Aku ingat kejadian waktu itu dengan bapak gendut item, aku sudah membayar utang itu sesuai janji dengan dibantu kakak. Semoga aku bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga dan dunia ini demi kelangsungan hidup di akhirat.

END

Terima kasih teman sudah membaca, semoga bermanfaat dan dapat menghibur :)
Maafin fahri kalo ada salah kata atau penulisan, maklum sudah lama tidak menulis hehehe saking sibuknya belajar SBMPTN tahun depan. 

Cerita ini hanya sebuah fiksi.

Mau bincang-bincang ? mention aja : @FahriTS atau bisa lewat line : fahrits.
Tapi yakin pasti gak ada yang chat -__- sudah hidup jomblo.  

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selamat membaca :) Semoga terhibur dan bermanfaat

Translate

My Linkedin

Follow My Instagram

Instagram

Popular Post

Followers

Total Pageviews

FahriTS. Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Isi

- Copyright © 2013 Fahri Tri Setio -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -