Posted by : Fahri Tri Setio Senin, 28 Mei 2018


Tulisan ini dipersembahkan untuk mengikuti Lomba Blog #CintaKeluarga #CintaTerencana #BKKBN
dengan mengambil tema Pembangunan Keluarga. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan manfaat.


Keluarga merupakan kelompok kecil dalam suatu masyarakat yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Hidup berkeluarga sangat dinantikan setiap manusia dalam masa hidupnya di dunia, karena keluarga sebuah tempat untuk berbagi cinta dan kasih dengan pasangan maupun dengan anak lebih dekat dan memberikan rasa saling percaya satu sama lain. Tentu untuk membentuk suatu keluarga perlu perencanaan karena harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesehatan, ekonomi, psikis dan faktor lainnya. Yang menjadi prioritas penting adalah faktor kesehatan karena menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (selanjutnya akan disingkat BKKBN) usia ideal wanita 21 tahun dan usia ideal pria 25 tahun untuk melakukan pernikahan dan membentuk keluarga. Cita-cita pasangan suami istri dalam berkeluarga tentunya ingin membentuk hidup keluarga yang harmonis. Menurut BKKBN kembali, kunci untuk mewujudkan keluarga harmonis dengan melakukan interaksi yang sehat, mandiri, dan saling peduli. Tidak lupa untuk menjalankan 8 fungsi keluarga versi BKKBN.

Interaksi keluarga zaman sekarang berbeda dengan interaksi keluarga zaman kakek/nenek kita dahulu, karena zaman sekarang sudah mengalami perubahan seperti perkembangan teknologi yang semakin maju. Interaksi keluarga saat ini dapat melakukan sebuah komunikasi jarak jauh hanya dengan hitungan detik sudah tersampaikan pesan yang diinginkan. Teknologi yang mendukung kegiatan tersebut salah satunya adalah telepon selular atau saat ini di kenal dengan sebutan smartphone.

Telepon selular merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang dapat dibawa kemana-mana tanpa menggunakan sambungan kabel seperti telepon konvensional. Telepon selular saat ini sudah memasuki generasi ke-4 yang disebut Fourth Generation (4G). Tentunya memasukinya sampai generasi ke-4 teknologi ini memiliki beragam fungsi yang dimiliki, seperti mengirim pesan singkat, telepon, internet, dan media komunikasi maka banyak yang menyebutnya dengan smartphone. Tentu fungsi itu menjadi sebuah manfaat bagi manusia menjalankan aktivitas seperti mempermudah, mempercepat dan memperlancar kegiatannya.

Sehingga bukan hanya orang dewasa yang bisa menggunakannya namun anak-anak zaman sekarang sudah mulai menggunakan teknologi tersebut. Tentu kehadiran modernisasi terhadap teknologi saat ini memiliki manfaat baiknya namun tanpa terkecuali juga memiliki dampak buruk terhadap penggunanya, ketika pengguna tersebut menggunakan secara berlebihan. Disaat menggunakan secara berlebihan yang dikhawatirkan adalah dia lupa dengan waktu baik untuk aktivitas rutin seperti bekerja/belajar maupun aktivitas dalam interaksi keluarga.

Keluarga zaman sekarang tidak bisa menolak secara penuh terhadap teknologi khususnya perangkat komunikasi smartphone karena keluarga perlu memberikan teladan yang baik kepada anggota keluarganya tentang perkembangan teknologi dan manfaatnya dengan benar. Sehingga bisa membuat interaksi keluarga harmonis dengan memanfaatkan teknologi tersebut yaitu smartphone. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi media komunikasi seperti Whatsapp. Whatsapp memiliki beragam fasilitas yang salah satunya dapat membuat sebuah grup, anggota grup dalam Whatsapp hanya untuk kontak nomor orang-orang yang di undang ke dalam grup. Keluarga dapat melakukan pendekatan interaksi keluarga di dalam sebuah percakapan di grup keluarga yang sudah dibuat, ketika orang tua dan anak berada di luar rumah namun tetap dapat melakukan komunikasi. Misalkan ketika jam istirahat makan siang, ayah/ibu dapat mengingatkan untuk anaknya makan siang atau ketika jam pulang sekolah anaknya untuk memberi kabar kalau sudah di rumah atau mau izin kerja kelompok di rumah teman dengan mengirim lokasi temannya dengan fitur share location. Maka tanpa kita sadari bahwa komunikasi menggunakan manfaat dari Whatsapp dapat menumbuhkan rasa harmonis dalam sebuah keluarga.

Seperti yang saya lakukan saat ini dengan keluarga saya. Saya mahasiswa yang sedang kuliah di kota Jogja, orang tua saya di Kebumen dan keluarga kaka pertama saya di Tangerang sedangkan kaka kedua saya di Jombang. Ketika saya sedang mau ujian saya biasa meminta doa lewat chat group keluarga, tentunya dukungannya sangat memberikan saya energi semangat walaupun saya tidak langsung mendengarnya. Namun yang sering saya lakukan yaitu menggunakan fitur Video Call, disaat saya rindu orang tua; rindu ponakan saya; dan mengobrol biasa dengan kedua kaka saya.

Interaksi keluarga dalam Whatsapp Group diutamakan untuk dimanfaatkan disaat berada di luar rumah. Ketika keluarga berkumpul dalam rumah tentu penggunaan smartphone harus dibataskan. BKKBN mengatakan keluarga perlu melakukan kegiatan Keluarga Berkumpul, dimana keluarga meluangkan waktu untuk kumpul berkualitas setidaknya 20 menit per hari, tanpa menggunakan alat elektronik seperti smartphone, televisi dan alat elektronik lainnya. Hal tersebut sama seperti kegiatan program Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DIY. JBM ini berlangsung antara pukul 18:00 – 22:00 WIB yang diharapkan dapat menjadi gaya hidup masyarakat setiap hari, yang terpenting dari Jam Belajar Masyarakat yaitu peran orang tua yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak karena tempat belajar anak pertama kali dan seumur hidup adalah di keluarga selain pendidikan di sekolah. 

Dapat disimpulkan teknologi smartphone tidak melulu berbicara tentang keburukan yang didapatkan, namun ada manfaat baiknya seperti pemanfaatan Whatsapp group sebagai alat komunikasi keluarga jarak jauh sebagai pendekatan harmonis berkeluarga. Dengan Whatsapp group interaksi keluarga yang jauh terasa lebih dekat. 

Sekian dari saya, Terima Kasih.
Semoga bermanfaat, jika ada masukkan atau kritik silahkan komentar dibawah.


SUMBER REFERENSI:
  1. Edy. (2015, September 11). Sosialisasi Jam Belajar Masyarakat DIY. Retrieved from Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta: www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_berita&id_sub=3919
  2. Laily, I. H. (2012). BLACKBERRY DAN GAYA KOMUNIKASI REMAJA. Retrieved from Digital Library UIN Sunan Ampel: http://digilib.uinsby.ac.id/9698/6/bab%202.pdf
  3. www.keluargaindonesia.id 
  4. Catatan Pribadi 


Nama Lengkap: FAHRI TRI SETIO
E-Mail: fahritrisetio@gmail.com
Instagram: fahritrisetio

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selamat membaca :) Semoga terhibur dan bermanfaat

Translate

My Linkedin

Follow My Instagram

Instagram

Popular Post

Followers

Total Pageviews

FahriTS. Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Isi

- Copyright © 2013 Fahri Tri Setio -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -