- Back to Home »
- Curcol Fahri »
- Cerita Berjuang Mengejar PTN Sambil Kuliah
Posted by : Fahri Tri Setio
Sabtu, 24 Juni 2017
Haai, nama aku Fahri yang sudah kebal di tolak beberapa kali PTN. Aku ingin berbagi cerita pengalaman aku mewujudkan keinginanku kuliah di ptn walau aku lulusan smk. Kalian suka atau tidak itu bukan tujuanku, tujuanku hanya ingin melaksanakan apa yang sudah aku janjikan terhaap diri sendiri bila dapat kuliah di PTN aku harus berbagi di blog ini, moga-moga bermanfaat.
SMK Kelas XII 2016
Memasuki kelas XII aku mulai merenung dan berfikir keras mau di bawa kemanakah nasibku selanjutnya. Mencari uang atau menambah ilmu kembali. Pendapat orang tuaku inbin melepaskan aku secara mandiri. Sehingga aku memilih untuk menambah ilmu kembali karena aku sangat suka belajar. Ptn/pts ? tentu aku akan berusaha ptn dulu karena memang ptn terkenal sistem UKT di mana aku bayar sesuai kemampuan finansial keluargaku. Aku mulai mencari istilah seleksi-seleksi ptn, mulai dari snmptn; sbmptn; dan jalur-jalur mandiri ptn. Setelah itu memikirkan jurusan apa aku kuliah, apa aku lanjut dari jurusan smk ? yaitu broadcasting. Tapi karena aku merasa passion aku bukan di sini sehingga aku tidak ingin melanjutkannya. Sehingga aku mempunyai beberapa pilihan jurusan, yaitu ilmu perpustakaan, administrasi negara, dan ilmu hukum. Aku memantapkan untuk di UGM & UNPAD. Jurusan yang aku pilih masuk ke rumpun soshum, aku sama sekali belum kenal apa itu pelajaran ekonomi; sosiologi; geografi; dan sejarah. Mulailah membeli voucher zenius dan aku benar-benar dari nol. Awalnya aku senang untuk menggapai impianku, tetapi lama-kelamaan mulai jenuh karena di tambah kesibukkan kelas XII mulai dari praktik komputer, ujian kompetensi, praktik pelajaran ini itu hingga aku lupa belajar sbmptn. Semua soal sbmptn yang ada di zenius aku print, hingga menjadi buku yang sangat tebal. Aku mulai semangat kembali, di saat ada pelajaran tambahan buat UN, aku kabur dan memilih dengerin zenius di rumah. Karena aku tahu aku pasti lulus sekolah ngga akan mungkin aku ngga lulus selama aku tidak berbuat asusila ataupun mencoba narkoba. Sehingga UN aku bener-bener santai cuek bebek, hahaha. Walaupun pernah diremehkan katanya aku tidak sayang dengan kedua orang tuaku kalau nilainya jelek ataupun dibanding-bandingin dengan teman sekelasku yang lumayan akademiknya baik.
Di waktu perjalanan perpisahan ke jogja, di dalam bis aku masih belajar dengan latihan soal zenius yang aku print itu karena sekarang sudah bulan mei. Sampai di malioboro kami siswa-siswi dibebaskan untuk ke malioboro selama 2 jam, dalam waktu 2 jam itu aku ngga ke malioboro buat belanja tapi aku pergunakan untuk ke gerbang UGM berjalan kaki dengan modal nekat dan google maps. Sampai di gerbang UGM dan melihat tulisan timbul UNIVERSITAS GADJAH MADHA di situ aku benar-benar seneng banget, setelah 15 menit di sana aku kembali lagi ke bis sekolah di temani dengan rintikkan hujan, pas dengar adzan ashar aku sholat di musholla SPBU dan aku berdoa “ya Allah, fahri ingin di ugm, fahri ingin kuliah di jogja, hamba percaya engkau mendengar doa hamba, rintikkan hujan menjadi saksi doaku ya Allah, AMIN”. Sampai di bis hanya aku seorang yang tidak membawa buah tangan, uang jalan-jalan aku saving buat pendaftaran jalur mandiri. Esok harinya saat ke candi borobudur ternyata aku baru merasakan sakit di pergelangan kaki, kakiku lecet, hingga aku tidak bisa ikut teman-teman satu kelas ke candi borobudur. Aku manfaatkan untuk belajar lagi. Setelah mereka datang aku cukup sedih karena ngeliat foto kelas ramai-ramai dengan guru, hanya aku seorang diri yang tidak ada di dalam foto tersebut.
Setelah pulang dari Jogja aku cerita tentang rencana pendidikanku, kalian tau apa yang terjadi ? kakak perempuanku tiba-tiba marah karena aku tidak melanjutkan di broadcasting, bapaku jadi ikutan, di sini aku bener-bener down banget karena ga ada dukungan selain ibu. Hingga sampai beberapa hari di rumah hanya membisukan diri, aku ngga belajar, makanpun dianterin ke kamar oleh ibu.
H-1 sbmptn aku sakit, aku paksa belajar, dan semakin parah. Hari ujian 31 mei aku mencoba untuk tersenyum dan sebisanya. Saat pengumuman sbmptn, aku GAGAL (pertama). Setelah lebaran aku mudik, aku daftar mandiri UNSOED dan SM UNS. Kampungku di Gombong, H-1 aku ke Purwokerto dan aku berniat untuk tidur di masjid dekat tempat tes. Ada masjid pertama, namun oleh aturan tidak diizinkan, aku jalan kembali mencari masjid, Alhamdulillah dapat dekat tempat tes juga walaupun tidur di lantai, jam 1 malam temanku ngechat line ternyata kampung dia di kota ini. Akhirnya aku pindah tidur di kostan sodaranya, mahasiswa unsoed juga. Paginya aku di antarkan olehnya. Setelah menunggu akhirnya pengumuman, mandiri UNSOED GAGAL (kedua) dan SM UNS GAGAL (ketiga). Kok bisa ? karena aku tidak belajar :(. Pulang kembali ke Tangerang aku mencoba mencari keberuntungan terakhir, aku daftar Diploma IPB dan bisa mendapatkan teman-teman baru dari grup. Hasilnya aku GAGAL (keempat).
Sudah tidak ada PTN lagi yang bisa aku singgahi, akupun mendaftar universitas swasta mengikuti arahan orang tuaku dan mengambil jurusan Ilmu Hukum. Karena masuk kuliah masih lama, aku buat perencaaan lagi buat mengulang tahun 2017 dengan MATANG-MATANG.
SEPTEMBER – DESEMBER 2016
Aku memulai kegiatan kuliahku semester 1 dan sudah berjanji di semester ini aku harus bisa mendapatkan IP terbaik sehingga saat semester 2 aku bisa santai untuk belajar sbmptn lagi. September-desember aku menikmati kuliah hukum, bertemu teman-teman baru, aku menabung untuk membeli buku Wangsit Education, Seni Perang PTN, dan aku banyak berubah semenjak baca buku SPPTN karena aku mendapatkan motivasi bahwa impian ku tanpa ibadah yang seimbang hanya menjadi abu, aku tingkatkan lagi ibadahku kepada Allah mulai dari shaum senin&kamis; tahajud; hajat; dhuha; dan aku rencanakan pendidikanku karena Allah. Awal desember aku memesan buku Premium Wangsit & Seni Perang PTN, beserta aku print materi soshum yang aku dapatkan dari internet. Buku wangsit untuk latihan soal dan buku seni perang ptn untuk kehidupanku. Desember pertengahan fokus UAS. Setelah uas aku memulai semuanya dari awal lagi.
JANUARI – APRIL 2017
Alhamdulillah IP semester 1 di posisi sangat aman hingga semester 2 aku mulai memporsikan waktuku lebih banyak untuk belajar sbmptn ketimbang kuliah. Senin – jum’at setiap pulang kuliah aku pakai untuk belajar sbmptn, untuk mengerjakan tugas kuliah aku rangkap di hari sabtu dan minggu. Aku ikuti hampir semua try out di jabodetabek, sampai aku hafal melihat orang yang sama di tempat try out. Kesiapanku makin naik hingga 70%. Aku mengubah target PTN, aku ingin di UI, jurusan aku akan tetap memilih Ilmu Hukum karena menyenangkan. Hingga pendaftaran sbmptn tahun ini aku memilih Hukum UI, Kriminologi UI, dan Hukum UNNES. Lalu daftar SIMAK UI dengan pilihan Hukum Paralel UI dan Perumahsakitan Vokasi UI. Terakhir aku mendaftar UM-PTKIN dengan pilihan Hukum Ekonomi Syariah UIN Jogja & Semarang.
Aku berkesempatan bimbel gratis dari BEM Fasilkom UI yaitu BETIS 2017 selama 1 bulan di bulan april-mei. Aku bertemu teman-teman baru, mahasiswa fasilkom, dan pengajar dari mahasiswa se-UI yang dapat memberikan aku energi positif. Makin semangat aku mengejar UI dan semakin yakin. Supaya aku makin fokus, setelah UTS kuliah aku memutuskan untuk tidak kuliah selama 1 bulan, aku izin ke ibu dan ibu setuju. Aku mendapatkan dukungan teman-teman kuliah dan salah satu dosen favorit aku yaitu bu Halimah matkul hukum pidana.
MEI 2017
H-7 SBMPTN aku semakin belajar dengan tekun, namun itu tidak selamanya, ada di mana beberapa hari aku merasa stress & takut, aku lempar buku2 dan jedotin kepala ke meja belajar yang pasti aku lakukan dengan spontan tanpa sadar. Untuk meredakan aku suka telepon ibu di kampung halaman “buu fahri bisa kuliah di ptn, fahri janji akan memberikan kabar baik untuk ibu nanti di bulan ramadhan, fahri ngga mau ibu sedih lagi”. Di hari H sbmptn aku tenang, sudah tidak gugup, aku ngga buka buku lagi, yang aku lakukan hanya membaca al-qur’an. Aku selalu di hari ujian membawa roti coklat dan minuman yoghurt, itu bisa membuat aku lebih relax dan fokus. Saat mengerjakan TKPA, aku memulai dari bahasa Inggris, TPA, tanpa sadar aku mengerjakan bahasa Indonesia hanya dengan waktu 10 menit, betapa ngebutnya skimming soal, bahkan ada yang aku isi cuma liat pertanyaannya aja haha, dan matematika dasar aku kosong semua. Setelah ujian aku ngga peduliin lagi karena aku masih punya 2 tes lagi yaitu SIMAK UI & UMPTKIN. Untuk ujian simak ui aku hanya latihan soal buku wangsit.
21 Mei tes SIMAK UI di SMAN 1 Kota Tangerang, melihat jaket kuning bener-bener wah banget ya, tetapi aku merasa bosan juga karena selama betis aku ke UI terus. Aku minum yoghurt dan roti kembali supaya relax dan fokus. Menurut aku tes SIMAK UI lebih mudah di Kemampuan Dasar karena aku sudah latihan soal banyak di buku wangsit, tetapi kalian harus tau bahwa TKD Soshum susah parah analisis banget teksnya wkwkw, dalem hati aku selalu mengucapkan “ini mudah, fahri bisa” setiap membuka lembar soal untuk ngecek kelengkapan soal.
23 Mei tes UMPTKIN, aku mengerjakan tesnya dengan sangat lancar walaupun aku tidak belajar soal-soal umptkin karena tanggal 22 Mei aku pakai untuk istirahat total aja. Sistem penilaiannya benar 1 salah 0 kosong 0, tentunya aku manfaatkan untuk mengisi semua jawaban hehe, di soal bahasa arab aku ngasal 100% semua soalnya, selesai ujian yaudah mau diapakan lagi.
Aku tidak mengikuti tes lagi, tinggal berdoa aja di rumah, terkadang belajar bahasa inggris atau bahasa korea. Pengumuman SBMPTN tiba, 13 Juni pukul 14:00 WIB, aku optimis bisa lulus di pilihan 3 karena Hukum UI tahun ini jadi favorit soshum. Hasilnya aku GAGAL lagi (kelima), sedih ? sedikit sih wkwkw ya ngga ngaruh juga kalo aku terlarut dalam kesedihan. Apakah ini jawaban dari doa istikharah ? aku selalu percaya Allah sudah menyimpan jawabannya, usahaku bisa di bilang sudah sangat maksimal di tahun ini. Pengumuman SIMAK UI ? GAGAL lagi (keenam), di sini mulai pasrah banget sedih banget karena harapan aku kuliah di UI sudah tidak ada jalan lagi. Bye UI, akupun jadi tau rasanya berjuang itu menyenangkan, tiba-tiba flashback wkwk. Ketika teman-teman aku tanya gimana UI-nya ri, dengan senang hati aku selalu jawab “belum rezeki dari Allah”. Di bulan ramadhan ini pasti ada berkah untuk hamba-hambanya. Aku mudik, hanya tinggal pengumuman UMPTKIN. Namun aku punya rencana candangan, aku daftar UM UNS (lagi) dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), kenapa dafar kesos alasannya klasik yaitu sama-sama berinteraksi dengan masyarakat seperti hukum. Saat hari pengumuman UMPTKIN aku udah ngga semangat untuk membukanya, ya mau apapun jawabannya biarkan berjalan sesuai rencana Allah.
Ini dia hasil pengumumannya..
AKU LULUS. YA ALLAH TERIMA KASIH REZEKI INI, APA YANG AKU PERJUANGKAN AKU DAPATKAN. NGGA TAU MAU NGOMONG APA. KATA ORANG USAHA KITA AKAN TERBILANG MAKSIMAL BILA KITA MENDAPATKANNYA APA YANG KITA USAHAKAN. AKU SENENG BANGET, LULUS DI JURUSAN IMPIAN KU DAN AKU AKAN MERANTAU DI JOGJA, INI DOA AKU TAHUN 2016 BUKAN ?
Aku kabarin kepada ibu dan bapak aku, mereka tersenyum lebar dan meluk erat. Ya Allah, senyum ini yang aku harapkan dari usahaku dan doaku. Ramadhan ini membuat aku berkesan banget. Lalu aku kabarin kakak aku, diapun mendukung asal itu pilihanku dan aku tidak diizinkan untuk mengulang lagi tahun depan. Wkwkw iyalah kak, mau nikmatin di Jogja aja.
Gimana ri hasil UM UNS ? aku Tidak di Terima. Alhamdulillah, aku takut kalau keterima nanti akan ada kursi kosong sedangkan ada yang mengharapkan kursi itu. STKS ? aku tidak jadi ikut, ikhlas dengan uang pendaftarannya aku anggap amal.
Nikmat Allah sungguh membuat aku ingin semakin dekat dengan-Nya. Aku bisa mulai percaya ini jawaban doa istikharah. By the way, aku tambah sholat istikharah selain sholat tahajud dan hajat jam 2 pagi itu 1 bulan sebelum tes sbmptn dan selama 1 bulan aku doa istikharah sampai pengumuman sbmptn. Aku berdoa “ya Allah, jika engkau mengetahui hamba kuliah di Universitas Indonesia membawa kebaikan untukku, agamaku, dan keluarga maka terimalah hamba menjadi mahasiswa baru UI tahun ini, namun apabila engkau mengetahui sebaliknya, hamba kuliah di UI membawa keburukan maka jauhkanlah hamba, dan terimalah di Universitas Negeri yang baik-baik saja menurut pengetahuanmu, dan selalu ingatkan hamba untuk membantu orang-orang di belakang hamba”.
Doakan aku semoga bisa menjadi mahasiswa yang baik akhlaknya. Mimpiku dapat kuliah di PTN Alhamdulillah dapat aku wujudkan, mimpiku selanjutnya di kampus ini adalah bisa mendapatkan beasiswa, lulus dengan cumlaude, dan kuliah S2 di luar negeri. Tidak lupa aku akan mendoakan balik untuk pembaca blog ini.
Beberapa fakta-fakta perjuanganku yang tidak aku tuliskan di cerita di atas karena takut jadi aneh alur ceritanya
- Alumni SMK Prudent School, Kota Tangerang. Angkatan 2016.
- Aku belajar SBMPTN secara diam-diam tanpa sepengetahuan kaka aku dan bapak aku. Aku ingin buktiin buat mereka secara diam-diam kalau aku bisa. Setidaknya kalaupun gagal toh mereka ngga akan tau.
- Di kampus saat semester 2, aku selalu ke perpustakaan, aku selalu bawa buku wangsit, buku the king soshum biru, dan aku selalu belajar di pojokkan perpus karena disitu ada ac dan sepi.
- Lokasi belajar : Rumah, Kampus, Wifi Id Cipondoh, Perpustakaan Kota Tangerang, dan UI (saat bimbel atau saat bosen main ke sana).
- Saat berangkat bimbel betis bareng temen-temen dengan janjian di stasiun UI, aku pernah ngomong ke mereka saat jalan ke fakultas ilmu komputer “lama-lama bosen juga ngeliat ui”. Mungkin Allah dengar jadinya rezeki ngga di UI, hahaha.
- Aku suka baca-baca cerita perjuangan orang lain saat bosen belajar dan nonton Vlog gitu tentang perjuangan sbmptn. Sebenarnya aku punya niat bikin vlog, tetapi aku mempunyai keterbatasan dan pemalu, yah aku seorang introvert.
- Selama Try Out aku tidak pernah dapet passing grade di atas 45%.
- Aku di Tangerang tinggal sama kaka aku, jadi kalau sakit ngerawat sendiri, pernah aku sakit demam dan pusing karena sering begadang buat belajar, jadi aku kompres badan aku selama 14 jam.
- Kalau aku cape belajar, kadang aku sering nyanyi lagu Angel Idola Cilik – Cinta Untuk Mama, di saat nyanyi aku selalu ke inget ibu dan aku ingin membahagiakan ibu dengan perjuanganku, sampai nangis pun pernah.
- Aku berangkat kuliah jam 6 pagi, karena kuliah selalu pagi jam 7:30, perjalanan sekitar 1 jam. Terkadang aku tidak tidur karena setelah belajar abis sholat malam takut ketiduran, jadi di kampus suka tidur.
- Aku pernah diremehkan oleh dosen karena aku absen kuliah 1 bulan, kata beliau aku membuang-buang waktu saja buat belajar untuk kuliah di PTN yang tidak bisa diketahui apakah aku di terima atau tidak, sedangkan kata beliau aku sudah kuliah di hukum. Apa bedanya belajarnya di ptn dan di sini. Aku hanya tersenyum ketika beliau menasehatiku, namun maaf pak aku punya jalan lain yang bapak tidak ketahui apa alasanku dan apa impianku.
- Namun ada satu dosen yang mendukungku, beliau dosen hukum pidana alumni pascasarjana ui, aku sangat dekat dengan beliau karena aku selalu duduk di depan jadinya mudah dikenal :D, jadi waktu aku memutuskan untuk bolos aku izin ke beliau, dan beliau membalasnya kalau menginginkan sesuatu memang harus ada yang di korbankan. Terima kasih bu Halimah.
- Selesai UTS semester 2 aku pernah mengalami kecelakaan motor, aku tiba-tiba nabrak motor di depan aku karena aku mengantuk, motor tersebut membawa anak, hingga benar-benar membuat aku menyesal dan aku nelpon ibu sambil nangis aku ngga mau kuliah jauh-jauh lagi, mau kuliah cuma jalan kaki.
- Media belajar : Zenius, Wangsit, SKS Kuning, Google, Grup Line, dan Bimbel BETIS.
- Aku pernah ketakutan bagaimana kalau aku TIDAK LULUS UJIAN PTN SAMA SEKALI. Aku pernah bolos kuliah 1 bulan, otomatis aku meninggalkan absen, tugas kuliah, ip bakalan jelek dan ipk jadi anjlok. Ketakutan gitu ip semester 2 anjlok, nanti lulus ipknya jadi jelek, kerjanya gimana, sampai segitunya aku mikir wkwk.
Nanti aku akan posting tentang tips buat belajar sbmptn sambil kuliah. Di tunggu ya. Maaf kalau tulisan di atas berantakan karena niatnya berbagi cerita biasa bukan untuk kompetisi hehe. Butuh bantuan ? kontak saya aja. Fahrits (id line), fahritrisetio (instagram). Insha Allah akan saya bantu.
Terima kasih..
maaf mau tanya, mas fahri, emang boleh ya kalau status masih mahasiswa aktif mendaftar lagi lewat jalur mandiri?
BalasHapusboleh mas
HapusMakasi mas Fahri memotivasi bgt ceritanya. Jd makin semangat buat ikut sbm lagi ;)
BalasHapusmemotivasi banget kak. hampir sama kyk aku, kalo lagi stress baca pelajaran karena gaada yg masuk ke otak, aku dengerin lagu bunda/ayah sampe nangis2 :") doain kak tahun ini saya lolos sbm amin :")
BalasHapusBuku spptn itu apa kak??
BalasHapusCieeee fahriiiiiii
BalasHapusCieeee fahriiiiiii
BalasHapusCieeee fahriiiiiii
BalasHapusdoa istikharahnya bikin nangis... makasih kak motivasinya..
BalasHapussama-sama. akupun yang doa nangis bahkan sambil nulis juga nangis hehe
HapusMaaf kak, mau tanya.. aku mahasiswa aktif di salah satu ptn trus mau ikut seleksi sbmptn apa boleh?? Atau harus mengundurkan diri dri kmpus dulu trus bsa ikut?
BalasHapustanpa harus mengundurkan diri bisa ikut.
HapusBismillah.. Kak doain aku biar bisa masuk PTN
BalasHapusMas mau tanya, cara mengundurkan dirinya itu gimana ya? Terimakasih
BalasHapusSaya juga niat mau ambil PTS dlu tahun ini, tahun depan ikutan sbmptn lagi. Kalau misalnya saya keterima sbmptn tahun besok, apakah harus keluar dari PTS yg saya jalani? Apakah tidak apa2 jika keluar dari PTS? dan bagaimana caranya? Mohon jawabanya terimakasih ^^
BalasHapus